Minggu, 22 Januari 2012

TENTANGMU YANG SELALU MANIS..


Di ruangan putih berukuran 3x4 itu, Ajeng tak berhenti mengayunkan langakahnya kesana kemari. Nervous, cemas sekaligus bahagia yang dirasaknnya seolah bom atom yang siap meledak. Hari ini akan menjadi hari yang bersejarah dalam hidupnya sebagai wanita.

“Aduh, Ajeng.. tenang dong… semua akan baik-baik aja…” Dea sahabatnya sibuk mematut diri di kaca seolah acuh pada sahabatnya yang sedang gelisah.

Tok..tok..tok…

“Mbak Ajeng udah siap?” Tanya seseorang diluar kamar itu.

“Iya udah,, bentar lagi aku turun..” jawab Ajeng tegas sembari mematut dirinya sekali lagi di cermin.

Matanya mengisyaratkan pertanyaan ‘how’ pada Dea. Dan Dea pun menjawabnya dengan mengangkat dua jempol dan berbisik ‘perfect’. Ajeng pun melangkahkan kakinya keluar kamar dan menuju tempat bahagianya. Seperti dalam adegan film drama, Ajeng larut dalam kenangan masa lalunya ketika dia berjalan menuju meja akad nikahnya.

Ajeng ingat saat dia pertama kali bertemu sang pria. Saat itu dia sedang bekerja sebagai tour guide di salah satu travel agent. Ketika itu dia mengantarkan para turis asing dari Thailand. Damar adalah WNI yang bekerja di perusahaan otomotif disana, dan sedang berkunjungf ke Indonesia bersama teman-temannya. Damar lelaki yang dikenalnya begitu sopan dan ramah.

Berawal dari pertemuan itu, Damar dan Ajeng menjadi semakin akrab dan akhirnya memutuskan untuk menjalin kasih. Selama kurang lebih 2 tahun, Damar pun melamarnya dengan begitu romantis di Phuket, Thailand. Sampai saat ini Ajeng tak pernah menyangka kehidupan cintanya akan menjadi sehebat ini. Semuanya terasa sempurna, sampai membuat orang iri melihatnya.

“Pasti inget-inget masa lalu?” Tanya Dea sambil menyikut sahabatnya yang sedang melamun.

“Sampai sekarang, belum percaya aja gue bakal nikah ama dia..” dalam hati Ajeng berkata lirih tentangmu yang selalu manis, Damar’.

Ajeng pun sampai di meja akad nikahnya. Sang mempelai pria pun siap dengan hafalan ijab kabulnya. Ajeng tak kuasa menahan haru ketika sang pria dengan lancer dan satu nafas mengucapkan ijab kabulnya. Semua hadirin pun tampak begitu haru melihat prosesi sakral tersebut. Beberapa ada yang terlihat menangis saking harunya.

Saudari Ajeng Maharani dan Saudara Danu Prabowo dengan ini kalian resmi menjadi suami istri. Kepada mempelai wanita dipersilahkan mencium tangan sang suami, dan kepada mempelai pria dipersilahkan mencium kening sang istri.

Begitulah MC acara mengumumkan akhir dari prosesi sakral di pagi hari itu.

Terima kasih Danu, kamu sudah menerimaku apa adanya. Ini semua bukan salahmu, ini harusnya bukan jadi tanggung jawabmu. Kalau saja kakakmu yang pengecut itu tak pergi meninggalkanku dan calon bayi dirahimku ini, tepat ketika dia melamarku, mungkin kau sudah bersama sahabatku Dea.

Fin.   

Bandung, Minggu malam.. 7.43 pm
#15HariNgeblogFF
minta di komen nih tulisan.. :) 

2 komentar: