Buku kedua Kisah Odol dan Sikat..
Part 2
***
Hari berganti malam yang sejuk. Pesta kedua
pernikahan kakakku ini berganti suasana menjadi santai, dan undangan
diperuntukkan teman serta rekan kerja sang mempelai. Para sesepuh dan saudara
banyak yang sudah pulang, dan yang jauh memutuskan untuk menginap di hotel. Aku
pun sudah berganti kostum dengan gaun pale sensation selutut.
“Ari belum dateng Al..?” tanya bapak kepadaku.
“Eh,, bapak.. kayaknya macet tadi pas nganterin
mama-papanya pulang..” jawabku.
“Jadi kapan kamu nyusul mbak yu mu?”
Kujawab pertanyaan bapak dengan gelengan kepala.
Aku benar-benar tak tahu harus jawab apa dan bagaimana. Semuanya masih bingung.
Sebenarnya tidak ada alasan lain bagi aku dan Ari untuk menunda, tetapi aku
merasa belum siap dengan komitmen. Lebih tepatnya takut.
Tanpa sadar bapak meninggalkanku di bangku
sendirian. Berganti dengan sosok pria rupawan di sampingku. Lagi-lagi kupakai
kata yang berlebihan untuknya.
“Cewek cantik ngapain disini sendiri? Nunggu
dilamar orang ya?” Gurau Ari.
“Iya nih,, lagi nunggu cincin berlian..” aku
membalasnya. Dan kita berdua pun sama-sama tertawa.
“Kesana yuk..” ajak Ari sambil menggandeng
tanganku.
Kita berdua berjalan kearah tengah pesta. Ada
live band performance disana sedang memainkan beberapa lagu romantis khas
pernikahan. Tiba-tiba Ari melepas genggamannya dan berjalan kearah band
tersebut.
“Tunggu disini bentar ya..” ujarnya.
Kulihat dia bercakap serius dengan beberapa
personel band. Mau apa dia pikirku, apa mungkin dia mau bernyanyi.
..selamat malam semuanya,, ijinkan
saya mengucapkan selamat dulu kepada kedua mempelai. Semoga kalian berbahagia,
God Bless You. And I want to sing a song for the girl who standing right
there,, yes the beautiful girl right there. Enjoy everyone..
Semua tamu undangan mengarahkan pandangannya
kepadaku. Aku suka jadi pusat perhatia, tetapi tidak untuk mala mini. Aku
merasa malu dan resah.
Aduh, gimana kalo suaranya jelek,
atau dia salah lirik, lebih parahnya apa dia bisa nyanyi?
Perlahan kudengar suara petikan gitar intro lagu
yang dibawakan oleh penyanyi terbaik Indonesia. Dia mulai menyanyi dan semua
tamu memberikan tepuk tangan meriah. Tanda bahwa dia sukses menyanyikan lagu
tersebut. Yang aku rasakan sekarang adalah keharuan dan kaget. Aku belum siap
untuk ini.
..dan..
dengarlah sayangku.. aku mohon kau menikah denganku.. ..ya.. hiduplah denganku..
berbagi kisah hidup berdua..
Di detik terakhir dia berjalan kearahku dan
mengeluarkan kotak hitam. Dia membukanya dan dia berlutut dihadapanku. Ada
cincin berlian disana. Seperti yang kuharapkan. Disaksikan oleh semua tamu
undangan dan tentunya keluargaku.
“Menikahlah denganku.. sayangku..” Ari
menyelesaikan lirik lagunya di waktu yang tepat.
Aku tak percaya kalau hal ini akan secepat ini
terjadi. Aku tersenyum kepadanya seraya mengangguk dan mengulurkan tangan
kiriku. Dan sorak sorai tamu undangan pun semakin riuh kudengar. Dan aku pun
semakin malu. Kusembunyikan rasa maluku dengan langsung memeluk Ari.
“Lain kali jangan norak kayak begini ya Odol..
malu tau..” bisikku di telinga Ari.
“Aku punya ide baru buat souvenir pernikahan
kita..”
“Gak usah aneh-aneh deh..”
“Gimana kalo souvenirnya Odol ama Sikat..??”
Astaga!
Fin.
Bandung, Kamis sore 4.14 pm
#15HariNgeblogFF
Terimakasih buat yang baca FF ku.. dan komen nya
jangan lupa ya..:)
wkwkwkwkwkwkwkwkwkwk..
BalasHapussumpah! kocak-kocak manis..
well done, Pal! I like it..
\(^O^)/ really enjoy ur story..
thank you Pal..
BalasHapusaku juga suka ide cerita2 kamu yg unik dan beda..
hehheheheheeh..
:)