Kamis, 26 Januari 2012

MENIKAHLAH DENGANKU..


Buku kedua Kisah Odol dan Sikat..
Part 2
***

Hari berganti malam yang sejuk. Pesta kedua pernikahan kakakku ini berganti suasana menjadi santai, dan undangan diperuntukkan teman serta rekan kerja sang mempelai. Para sesepuh dan saudara banyak yang sudah pulang, dan yang jauh memutuskan untuk menginap di hotel. Aku pun sudah berganti kostum dengan gaun pale sensation selutut.

“Ari belum dateng Al..?” tanya bapak kepadaku.

“Eh,, bapak.. kayaknya macet tadi pas nganterin mama-papanya pulang..” jawabku.

“Jadi kapan kamu nyusul mbak yu mu?”

Kujawab pertanyaan bapak dengan gelengan kepala. Aku benar-benar tak tahu harus jawab apa dan bagaimana. Semuanya masih bingung. Sebenarnya tidak ada alasan lain bagi aku dan Ari untuk menunda, tetapi aku merasa belum siap dengan komitmen. Lebih tepatnya takut.

Tanpa sadar bapak meninggalkanku di bangku sendirian. Berganti dengan sosok pria rupawan di sampingku. Lagi-lagi kupakai kata yang berlebihan untuknya.

“Cewek cantik ngapain disini sendiri? Nunggu dilamar orang ya?” Gurau Ari.

“Iya nih,, lagi nunggu cincin berlian..” aku membalasnya. Dan kita berdua pun sama-sama tertawa.

“Kesana yuk..” ajak Ari sambil menggandeng tanganku.

Kita berdua berjalan kearah tengah pesta. Ada live band performance disana sedang memainkan beberapa lagu romantis khas pernikahan. Tiba-tiba Ari melepas genggamannya dan berjalan kearah band tersebut.

“Tunggu disini bentar ya..” ujarnya.

Kulihat dia bercakap serius dengan beberapa personel band. Mau apa dia pikirku, apa mungkin dia mau bernyanyi.

..selamat malam semuanya,, ijinkan saya mengucapkan selamat dulu kepada kedua mempelai. Semoga kalian berbahagia, God Bless You. And I want to sing a song for the girl who standing right there,, yes the beautiful girl right there. Enjoy everyone..

Semua tamu undangan mengarahkan pandangannya kepadaku. Aku suka jadi pusat perhatia, tetapi tidak untuk mala mini. Aku merasa malu dan resah.

Aduh, gimana kalo suaranya jelek, atau dia salah lirik, lebih parahnya apa dia bisa nyanyi?

Perlahan kudengar suara petikan gitar intro lagu yang dibawakan oleh penyanyi terbaik Indonesia. Dia mulai menyanyi dan semua tamu memberikan tepuk tangan meriah. Tanda bahwa dia sukses menyanyikan lagu tersebut. Yang aku rasakan sekarang adalah keharuan dan kaget. Aku belum siap untuk ini.

..dan.. dengarlah sayangku.. aku mohon kau menikah denganku.. ..ya.. hiduplah denganku.. berbagi kisah hidup berdua..

Di detik terakhir dia berjalan kearahku dan mengeluarkan kotak hitam. Dia membukanya dan dia berlutut dihadapanku. Ada cincin berlian disana. Seperti yang kuharapkan. Disaksikan oleh semua tamu undangan dan tentunya keluargaku.

Menikahlah denganku.. sayangku..” Ari menyelesaikan lirik lagunya di waktu yang tepat.

Aku tak percaya kalau hal ini akan secepat ini terjadi. Aku tersenyum kepadanya seraya mengangguk dan mengulurkan tangan kiriku. Dan sorak sorai tamu undangan pun semakin riuh kudengar. Dan aku pun semakin malu. Kusembunyikan rasa maluku dengan langsung memeluk Ari.

“Lain kali jangan norak kayak begini ya Odol.. malu tau..” bisikku di telinga Ari.

“Aku punya ide baru buat souvenir pernikahan kita..”

“Gak usah aneh-aneh deh..”

“Gimana kalo souvenirnya Odol ama Sikat..??”

Astaga!


Fin.

Bandung, Kamis sore 4.14 pm
#15HariNgeblogFF
Terimakasih buat yang baca FF ku.. dan komen nya jangan lupa ya..:)

2 komentar:

  1. wkwkwkwkwkwkwkwkwkwk..
    sumpah! kocak-kocak manis..
    well done, Pal! I like it..
    \(^O^)/ really enjoy ur story..

    BalasHapus
  2. thank you Pal..
    aku juga suka ide cerita2 kamu yg unik dan beda..
    hehheheheheeh..
    :)

    BalasHapus