“Kita
putus.”
Kulihat ekspresi wajahnya biasa saja. Tidak
menunjukkan sedikit pun penyesalan atas apa yang dia lakukan padaku. Dia masih
berhubungan dengan mantannya, mungkin karena masih sayang. Ternyata selama ini
aku hanya dianggapnya sebagai pelampiasan.
“Aku tahu kamu masih sayang sama dia.” Kutarik
nafas panjang. “Jadi, kamu selesain semuanya ama dia, dan kita gak usah dulu
berhubungan. Itu adil buatku dan dia..”
Dia masih saja diam dan tidak berpendapat sama
sekali. Aku pun beranjak pergi keluar studio latihan band.
“Jangan kayak gitu dong, Da..” ada yang
menahanku ketika aku keluar dari studio.
“Lepasin gue, El..” pintaku. “Gue udah cukup
sabar ama dia,,”
“Tapi, Cuma elo yang bisa ngerubah dia jadi
kayak sekarang..”
“Elo gak ngerti perasaan gue,,” jari telunjukku
hampir menyentuh matanya. “Lihat sekarang, apa dia usaha buat nyegah gue, dia
malah diem aja dari tadi.. gue sakit hati, El..”
Amarah dan kekesalan yang memuncak tak sanggup
membendung air mataku. Perlahan kuhapus air mata yang mengalir deras dan segera
kutinggalkan studio itu. Meninggalkan sahabatku Ello dan Jerry, yang kini jadi
mantan, dan semua sakit hati ini.
***
“Da, elo udah denger belom?” Maya sahabatku ini
biang gossip terkenal dikampus. “Katanya si Jerry ‘kacau’ lagi.. dan parahnya,
itu sejak lo mutusin dia.”
“I don’t care..”
Walau mulutku mengatakan tidak tapi hatiku
selalu terpengaruh juga oleh perasaan sayang dan peduli padanya. Kuputuskan untuk
pergi ke studio, tempat latihan band Jerry. Hari ini mereka latihan dengan
personil yang lengkap.
“Hai, guys.. lagi break ya?” Tanyaku ragu
pada mereka. Karena kulihat mereka seperti kurang semangat. Tak ada yang
menyaut ucapanku. Mereka hanya diam dan sibuk menyetel alat music mereka.
“Sorry deh kalo ganggu..”
“Aida, tunggu.. aku cuma.. mau minta maaf soal
kemarin-kemarin..”
Kulihat tangan Ello terulur tanda dia minta maaf
dengan tulus. Kusambut tangannya dan aku tersenyum padanya.
“Maafin aku ya, aku baru ngerti sekarang. Gimana
rasanya jadi orang yang penyayang dan tersakiti. Aku belajar sabar dan
ketulusan dari kamu..”
Kulihat Ello semakin dewasa beberapa hari ini. Banyak
hal yang aku kagumi dari dia, karena kedewasaanya. Aku selalu menganggapnya
sebagai kakakku.
“Dan aku juga belajar arti pengorbanan dari
Jerry.. sudah lama aku mengincar hati Fani, tapi dia lebih memilih Jerry.”
Tak kusangka Ello akan menceritakan yang
sebenarnya tentang isi hatinya. Fani, mantan pacar Jerry itu, adalah perempuan
yang beruntung. Dia dicintai oleh dua lelaki, idola para wanita di kampusku.
“Sakit hati ini bukan lah judul terakhir dari
kisah hidup kita. Aku yakin itu, Da..”
“Ya suatu saat nanti kita akan menemukan orang
yang tepat di hidup kita.” Kupandang Ello dengan keyakinan yang dia ciptakan
tadi.
Beruntungnya wanita yang akan
memiliki hatimu,El..
Andai aku lelaki yang tepat untukmu,
Da..
Fin.
Bandung, Rabu siang.. 1.11 pm
#15HariNgeblogFF
Ide cerita dari pengalaman sendiri.. sila di
komen.. :)
jadi, c L jatoh hati sm c Aida?
BalasHapusgak juga..
BalasHapusEl tetaplah sahabat,,
itu sih tergantung gimana yg baca aja dan..
:)