”Aduh,, kapan sih ini ujan
berentinya?” Gerutuku sore itu di salah satu halte busway.
“Kayaknya ampe malem mbak.”
Seseorang menjawab. Aku tak menggubris.
“Ojek payungnya kak?”
“Nggak dek.. makasih.” Jawabku
ketus.
Dengan rasa kecewa gadis itu pergi
dan menawarkan payungnya pada yang lain.
“Ojek payungnya kak?”
“Ehm.. kamu udah dari tadi ya ngojek
payung?” Laki-laki itu balik bertanya.
Gadis mengangguk sambil memegangi
payung ungu-nya. Terlihat dari bibirnya yang sedikit membiru dan badannya
menggigil kedinginan.
“Ya udah aku mau ngojek payungnya.”
Laki-laki itu mengambil payung ungu
gadis itu. Badannya yang tinggi membuat gadis cilik itu tak cukup tempat untuk
berteduh dari payungnya. Sadar akan hal tersebut, si lelaki itu tiba-tiba
menggendong gadis kecil itu. Mereka pun berjalan ke seberang jalan.
Karena busway tak kunjung datang,
aku mau tak mau menyaksikkan peristiwa haru itu. Gadis kecil itu tampak bahagia
digendong dan diajak becanda oleh lelaki itu.
“Nah, udah nyampe.” Ujar lelaki itu
sembari mengeluarkan uang bergambar I Gusti Ngurah Rai. Gadis itu tampak
terkejut dan mengerutkan alis.
“Itu untuk ojek payung dan hiburan
sore ini. Makasih ya..”
Gadis kecil itu masih diam dan belum
puas dengan jawaban lelaki itu.
“Anggap saja kamu hari ini kamu
sudah mendapat banyak pelanggan, jadi kamu sekarang cepat pulang biar gak
sakit.”
“Makasih ya kak,,” Jawabnya lirih.
Dengan langkah gontai, gadis kecil
itu berlalu menuju seberang jalan. Dia tampak menimang-nimang uang hasil ojek
payungnya.
“Hey,, tunggu.” Lelaki itu
memanggilnya lagi. “Ini buat kamu lagi. Tapi kamu kasih tahu dulu siapa namamu?”
“Amela, kak..” jawab gadis itu
lirih. Dia pun menerima hadiah keduanya yakni permen lollipop. Kali ini dia
tersenyum puas.
***
Keesokan harinya..
Sebuah
kecelakaan terjadi kemarin sore di ruas jalan Merdeka, Jakarta Barat yang
menewaskan seorang gadis kecil. Ketika jenazah ditemukan, sudah dalam keadaan
tak sadarkan diri dengan tangan memegang paying ungu. Dapat dipastikan dia
adalah seorang pengemis kecil yang berusia sekitar 10 tahun. Gadis kecil itu
mengalami tabrak lari oleh sebuah mobil sedan hitam yang melaju cukup kencang
dari arah berlawanan. Mobil sedan tersebut diketahui oleh beberapa saksi dengan
plat nomor B 1660 SS. Sampai saat ini mobil tersebut masih dilacak
keberadaannya. Dan pengemudinya akan ditetapkan sebagai tersangka tunggal….
Amela..
Tak berani aku meneruskan berita
pagi ini. Bahkan aku tak berani mengucap namanya, hanya sekedar dalam hati. Aku
hanya mematung di depan televise.
“Kamu kenapa sayang?” Seseorang membelai
rambutku.
“Kamu harus tanggung jawab mas..
Dengan masih memandang layar kosong aku berujar. “Aku tahu siapa gadis kecil
yang semalam kita tabrak.”
Lelaki yang kupanggil ‘mas’ itu pun
bereaksi sama sepertiku. Terduduk lemas dan kini mematung. Mungkin kita berdua
bisa saja menghilang tanpa jejak. Tapi ada saksi mati yang melihatnya, yang
mungkin saja bisa bicara. Payung ungu Amela adalah saksi bisu kejadian semalam.
Saat aku dan lelaki beristri nan kaya raya ini hendak menuju hotel. Dan
kejadian tabrak lari itulah yang sekarang akan membongkar semua rahasia busuk
ini.
Fin.
#FFHore..
kerja keras buat bikin FF ini..
sila dikomen.. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar