Sabtu, 24 Maret 2012

PAYUNG UNGU AMELA..


”Aduh,, kapan sih ini ujan berentinya?” Gerutuku sore itu di salah satu halte busway.

“Kayaknya ampe malem mbak.” Seseorang menjawab. Aku tak menggubris.

“Ojek payungnya kak?”

“Nggak dek.. makasih.” Jawabku ketus.

Dengan rasa kecewa gadis itu pergi dan menawarkan payungnya pada yang lain.

“Ojek payungnya kak?”

“Ehm.. kamu udah dari tadi ya ngojek payung?” Laki-laki itu balik bertanya.

Gadis mengangguk sambil memegangi payung ungu-nya. Terlihat dari bibirnya yang sedikit membiru dan badannya menggigil kedinginan.

“Ya udah aku mau ngojek payungnya.”

Laki-laki itu mengambil payung ungu gadis itu. Badannya yang tinggi membuat gadis cilik itu tak cukup tempat untuk berteduh dari payungnya. Sadar akan hal tersebut, si lelaki itu tiba-tiba menggendong gadis kecil itu. Mereka pun berjalan ke seberang jalan.

Karena busway tak kunjung datang, aku mau tak mau menyaksikkan peristiwa haru itu. Gadis kecil itu tampak bahagia digendong dan diajak becanda oleh lelaki itu.

“Nah, udah nyampe.” Ujar lelaki itu sembari mengeluarkan uang bergambar I Gusti Ngurah Rai. Gadis itu tampak terkejut dan mengerutkan alis.

“Itu untuk ojek payung dan hiburan sore ini. Makasih ya..”

Gadis kecil itu masih diam dan belum puas dengan jawaban lelaki itu.

“Anggap saja kamu hari ini kamu sudah mendapat banyak pelanggan, jadi kamu sekarang cepat pulang biar gak sakit.”

“Makasih ya kak,,” Jawabnya lirih.

Dengan langkah gontai, gadis kecil itu berlalu menuju seberang jalan. Dia tampak menimang-nimang uang hasil ojek payungnya.

“Hey,, tunggu.” Lelaki itu memanggilnya lagi. “Ini buat kamu lagi. Tapi kamu kasih tahu dulu siapa namamu?”

“Amela, kak..” jawab gadis itu lirih. Dia pun menerima hadiah keduanya yakni permen lollipop. Kali ini dia tersenyum puas.

***
Keesokan harinya..

Sebuah kecelakaan terjadi kemarin sore di ruas jalan Merdeka, Jakarta Barat yang menewaskan seorang gadis kecil. Ketika jenazah ditemukan, sudah dalam keadaan tak sadarkan diri dengan tangan memegang paying ungu. Dapat dipastikan dia adalah seorang pengemis kecil yang berusia sekitar 10 tahun. Gadis kecil itu mengalami tabrak lari oleh sebuah mobil sedan hitam yang melaju cukup kencang dari arah berlawanan. Mobil sedan tersebut diketahui oleh beberapa saksi dengan plat nomor B 1660 SS. Sampai saat ini mobil tersebut masih dilacak keberadaannya. Dan pengemudinya akan ditetapkan sebagai tersangka tunggal….

Amela..

Tak berani aku meneruskan berita pagi ini. Bahkan aku tak berani mengucap namanya, hanya sekedar dalam hati. Aku hanya mematung di depan televise.

“Kamu kenapa sayang?” Seseorang membelai rambutku.

“Kamu harus tanggung jawab mas.. Dengan masih memandang layar kosong aku berujar. “Aku tahu siapa gadis kecil yang semalam kita tabrak.”

Lelaki yang kupanggil ‘mas’ itu pun bereaksi sama sepertiku. Terduduk lemas dan kini mematung. Mungkin kita berdua bisa saja menghilang tanpa jejak. Tapi ada saksi mati yang melihatnya, yang mungkin saja bisa bicara. Payung ungu Amela adalah saksi bisu kejadian semalam. Saat aku dan lelaki beristri nan kaya raya ini hendak menuju hotel. Dan kejadian tabrak lari itulah yang sekarang akan membongkar semua rahasia busuk ini.

Fin.  

#FFHore..
kerja keras buat bikin FF ini.. 
sila dikomen.. :)  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar